Rembulan
Di dalam kembang tidurku, aku bercerita kepada rembulan perihal kamu. Awalnya ku pikir Ia akan semakin terang ketika aku mengucapkan namamu. Tapi ternyata, cahayanya mulai meredup. Sang rembulan tidak tertarik dengan ceritaku kali ini, karena Ia tahu akhir ceritaku akan berakhir tidak menyenangkan; sama seperti yang sudah berlalu.
Malam ini, bulan kembali datang. Cahayanya yang terang menerpa wajahku. Ia menyampaikan kepadaku perihal rindumu yang tak sampai.
Sebenarnya itu hanya anganku saja, karena tidak mungkin bagimu untuk merindukanku selayaknya aku merindukanmu.
Komentar
Posting Komentar